Aku, orang Indonesia.
Indonesia tanah airku.
Tanah nyewa,
Air beli,
Buang air pun bayar!.
Aku, orang Indonesia.
Indonesia tumpah darahku.
Dulu, si Hasanudin, si Imambonjol, si pattimura dan kawan-kawan nya itu merelakan darahnya tertumpah untuk memperjuangkan hak semua manusia, kemerdekaan.
Dan sebelum sekarang, darahpun pernah tertumpah, demi merobohkan rezim 'tangan besi'.
Sekarang, darah tertumpah karena si Acang dan si Obet merasa paling benar-atas nama tuhan (seakan tuhan tak mampu membela diri), si pamong dan yang di-'emong' saling hantam-atas nama ketertiban (entah ketertiban yang bagaimana), mahasiswa..ya M A H A s i s w a, rusak sana rusak sini-demi solidaritas.
Aku orang Indonesia.
Disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku.
Ibu pertiwi sedang renta kekurangan daya. Dan semua berlomba menjadi 'pandu'.
'masa jabatan ku hampir habis, kusuruh saja istriku mencalonkan diri'
'dulu, ayahku menjadi penguasa, kenapa aku tak bisa, darah nya mengalir padaku'.
Semua berlomba menjadi pandu..
'hanya aku yang pantas menjadi pandu! Hanya aku! (Dan keluargaku)'
*salah kaprah*
Indonesia kebangsaanku. Aku, orang Indonesia, yang sedang mengheningkan cipta dengan lagu Indonesia Raya.
Kekayaan alam dikuasai oleh negara.
Hanya negri yang kami punya.
Hiduplah negriku!!
Ah, mungkin ada banyak yang lupa dengan,
Bangunlah jiwanya!
Bangunlah badannya!
UNTUK INDONESIA RAYA.
UNTUK INDONESIA RAYA!